About

Aqiqah - Program Aqiqah Anak Perempuan

Aqiqah - Program Aqiqah Anak Perempuan

Size
Price:

Read more

Aqiqah Anak Perempuan

Tuntunan Aqiqah Anak Perempuan dalam Islam

Tata cara aqiqah anak perempuan dan laki-laki sebenarnya sama saja. Yang membedakan hanyalah jumlah kambing yang digunakan sebagai kurban untuk aqiqah. Aqiqah sendiri adalah sunnah rasul yang tata cara pelaksanaannya wajib diketahui oleh para orangtua muslim.

Kelahiran buah hati tentu merupakan momen yang sangat ditunggu-tunggu oleh setiap orang tua. Dalam agama Islam, sebagai bentuk rasa syukur orang tua atas kelahiran tersebut. Maka orangtua disunnahkan untuk menggelar aqiqah anak perempuan atau laki-laki, sesuai dengan jenis kelamin buah hati.

Aqiqah anak perempuan dan laki-laki biasanya ditandai dengan penyembelihan hewan ternak untuk kemudian dagingnya dibagi-bagikan kepada saudara dan tetangga. Aqiqah merupakan salah satu ajaran yang wajib dijalankan setiap Muslim ketika memiliki anak. Anjuran melaksanakan aqiqah ini sesuai sunnah Rasulullah Muhammad SAW.

Seperti yang telah disebutkan, pada dasarnya tata cara aqiqah anak perempuan dan laki-laki adalah sama. Namun, yang membedakan adalah jumlah hewan ternak dikorbankan. Berikut adalah informasi selengkapnya mengenai tuntunan aqiqah anak perempuan dan tata cara pelaksanaannya yang perlu diketahui.

Waktu Pelaksanaan Aqiqah Anak Perempuan

Secara umum, waktu terbaik untuk melaksanakan aqiqah anak perempuan adalah di hari ketujuh setelah kelahiran bayi menurut sunnah rasul. Lantas, bagaimana cara menentukan hari ke tujuh untuk melaksanakan aqiqah?

Dilansir dari Liputan6.com, disebutkan dalam Al-Mawsu’ah Al-Fiqhiyah bahwa jika bayi lahir siang hari, maka sudah termasuk hari pertama dari tujuh hari. Sedangkan jika bayi dilahirkan pada waktu malam, tidak termasuk dalam hitungan. Hari pertama adalah hari berikutnya.

Misalnya, ketika bayi lahir pada Sabtu pagi, maka hari tersebut sudah dianggap sebagai hari pertama dari tujuh hari. Sehingga orang tuanya akan mengerjakan aqiqah pada hari Jumat minggu depannya. Sebaliknya, jika bayi lahir Sabtu malam, maka hari pertamanya adalah hari Minggu keesokan paginya. Sehingga orang tuanya boleh melaksanakan aqiqah pada hari Sabtu minggu depannya.

Namun, menurut Mazhab Syafi’i, aqiqah tetap dapat dilaksanakan setelah melewati hari ke tujuh kelahiran bayi. Ada sebagian yang menggunakan tata cara waktu aqiqah pada 14 atau 21 hari setelah kelahiran bayi. Bahkan, Mazhab Syafi’i tetap menganjurkan aqiqah walaupun anak tersebut telah meninggal dunia sebelum hari ke tujuh.

Hukum Aqiqah Anak Perempuan dan Laki-Laki

Dari segi bahasa Arab, aqiqah berasal dari kata al qat’u yang berarti memotong. Kata ini memiliki dua pengertian. Makna pertama adalah memotong rambut bayi yang baru lahir. Sementara makna ke dua memotong atau melakukan penyembelihan hewan, dilansir dari dream.co.id.

Sementara, menurut istilah, aqiqah adalah proses pemotongan hewan ternak pada hari ke tujuh setelah bayi dilahirkan. Penyembelihan hewan ternak saat aqiqah sebagai wujud rasa syukur kepada Allah SWT.

Hukum aqiqah anak perempuan serta laki-laki merujuk pada hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, Abu Dawud, dan Ibnu Majah yang berbunyi: "Setiap anak tergadaikan dengan aqiqahnya yang disembelih pada hari ke tujuh, dicukur (rambutnya), dan diberi nama." (HR. Tirmidzi no. 2735, Abu Dawud no. 3165. Hadits ini dishahihkan oleh Al-Albani dalam kitab al-Irwa' no. 1165).

Maksud kata tergadaikan di kalimat tersebut, di antara pendapat para ulama adalah anak yang tidak diaqiqahkan lalu meninggal dunia, maka anak itu tidak akan memberi syafaat bagi kedua orang tuanya. Hukum aqiqah anak perempuan serta laki-laki adalah sunnah muakkad menurut jumhur ulama. Sedangkan tata cara aqiqah sudah dijelaskan oleh para ulama dengan berdasarkan pada hadis Rasulullah SAW di atas.

price/Rp2,500,000.00   size/Aqiqah - Program Aqiqah Anak Perempuan
left-sidebar
full-widthright-sidebar
::