Read more
KOPERASI USAHA RITEL
Perkembangan Koperasi Usaha Ritel akan makin bagus jika koperasi memiliki jaringan usaha yang kuat dan punya posisi tawar tinggi terhadap pemasok. Keuntungan waserda atau usaha ritel koperasi akan semakin bagus jika koperasi memiliki skala usaha yang besar sehingga koperasi memiliki posisi tawar yang tinggi terhadap pemasok sehingga diperoleh harga yang sama dengan harga swalayan dan masa tenggang pembayaran. Selektif dengan strategi harga ini kunci sukses menjalankan ritel koperasi.
Menurut Prof. Yasri dari Universitas Negeri Padang ; "Sekalipun Koperasi punya link kepada pemasok utama, bisa jadi harga yang didapatkan relatif sama dengan margin keuntungannya jika berbelanja pada agen di daerah kita. Ini disebabkan karena jumlah produk yang dibeli relatif kecil. Akan beda margin keuntungannya jika membeli dengan jumlah yang banyak.
Jadi unit usaha koperasi harus bersatu sehingga besar. Caranya dengan mengumpulkan kebutuhan - kebutuhan koperasi yang sama kemudian membeli produk yang sejenis bersama-sama sehingga modal per item barang makin murah. Upayakan memiliki pelanggan setia. Hal ini lebih penting dibandingkan menambah pelanggan. Kesetiaan ini sebanding dengan tingat kepuasan mereka terhadap waserda koperasi. Konsep ritel modern dapat dimanfaatkan seperti penggunaan kartu pelanggan, memberi sms pada saat pelanggan berulang tahun dan sebagainya."
Memotivasi koperasi untuk memajukan usaha ritel dan mempersatukan agar mampu bersaing dengan ritel modern, pun berupaya memfasilitasi agar ada koperasi yang mampu menjadi supplier bagi koperasi lainnya. Untuk itu koperasi yang berdekatan pada satu kota atau kabupaten bisa bergabung untuk membeli kebutuhan koperasi-koperasi yang ada.
Transformasi ekonomi terus dilakukan Pemerintah guna mencegah stagnasi perkoperasian nasional yang semakin tidak populer, terlebih di kalangan milenial. Koperasi dinilai semakin jauh dari slogannya “soko guru” perekonomian nasional karena kontribusinya pada pendapatan domestik bruto (PDB) relatif kecil, hanya 5,54 persen.
Sejalan dengan upaya itu, Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM meningkatan pengembangan jaringan usaha retail koperasi unit usaha penjualan barang retail, diharapkan, koperasi mampu membangun jaringan bisnis dengan dunia usaha melalui pemanfaatan teknologi informasi.
Koperasi retail akan bisa menjadi mitra bisnis distributor barang kebutuhan pokok seperti Perum Bulog. Dengan ini, mata rantai pasok barang bisa dipangkas sehingga koperasi bisa menjualnya kembali ke anggota maupun konsumen dengan harga murah. Strategi pemasaran dan penjualannya pun bisa dilakukan secara daring, menyesuaikan perilaku belanja konsumen saat ini yang butuh cepat, mudah dalam transaksi pembayaran dan pengirimannya.
Dengan terjun ke dunia ekonomi digital, selain akan membuka lapangan kerja baru pada unit usaha retailnya juga akan memotivasi pengurus koperasi dalam meningkatkan value usaha dan inovasi model bisnisnya.
“Dengan bertemunya distributor, tenaga ahli pemasaran digital dan peserta dari koperasi pada sesi pelatihan kali ini maka harapan terjadinya transformasi di sektor usaha retail koperasi semakin menguat. Muaranya adalah kesejahteraan anggota koperasi dari pembagian hasil usaha yang terus meningkat.